Jumat, 15 November 2013

9:12 AM -

Membaca Semesta; Refleksikan diri

Merubah diri, sebuah tindakan yang sulit untuk dilakukan. Berubah dari kepmpong yang pemalu menjadi kupu-kupu yang pemberani dan indah dilihat. Adakah dirimu seperti itu? Kadang aku masih bercermin melihat diriku saat ini, sudah seperti apa, sudah menjadi apa. Dan ternyata aku masih bukan apa apa. Aku masih seorang manusia, aku masih seorang yang bloon. Terkadang aku lupa pada dunia yang kupijak, sudah sejauh mana, sudah seperti apa. Dan aku teringat akan nasihat seseorang yang menuliskan rentetan puisi didalam buku . "Membaca semesta" kumpulan tulisan yang mengajarkanku bagaimana caranya membaca semesta yang ada pada diriku. Tak tahu siapa pengarangnya, aku hanya mencatatnya saat dulu berkunjung ke perpustakaan sekolah, dan sampai saat ini masih terpahat di bukuku, dan mungkin di jiwaku. 

"Membaca semesta"
Anakku..,
Andai kau bertemu laut
Basuhlah mukamu dan kecaplah rasa asin itu
Dengan demikian engkau akan paham
Rasa asin kehidupan yang sesungguhnya
Anakku..,
Andai kau bertemu mata air
Teguklah barang secauk
Pelepas dahaga abadimu
Dengan demikian engkau akan paham
Kejernihan nurani
Anakku...
Andai kau bertengger dipuncak gunung
Pandanglah hijau dedaunan daratan
Tempatmu meletakkan nasib
Dengan demikian engkau akan belajar
Bersanding mesra laksana pengantin
Anakku...
Bila kau temukan purnama bulan
Tempat pelita hatimu
Tempat belajar hidup bersama
Anakku...
Bila engkau jumpai bintang gemerlap
Sapalah dengan kesantunan
Tempatmu menorehkan cita
Dengan demikian kau akan mencoba mendapatkannya
Anakku...
Bila engkau berteman matahari
Ajaklah singgah dihatimu
Takarlah ketulusan abadinya
Dengan demikian kau akan belajar dari keikhlasannya
Anakku...
Andai engkau bertemu diri sendiri
Bergegaslah
Tuhan telah menerangi jiwamu yang Bloon
di kutip dari buku kumpulan puisi membaca semesta.

Dan, pada akhirnya aku menyadari bahwa jiwaku ternyata masih bloon, tidak bisa untuk memahami dunia ini yang sesungguhnya. Terkadang terlalu serakah dan juga terlalu ambisius, itulah manusia. Tak ada yang sempurna di dunia ini, maka mulailah untuk memperbaiki diri, diriku yang bloon.