Senin, 04 Januari 2010

lateks pekat

Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk dan terutama di Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemukan karena banyak menunjang perekonomian Negara. Sampai tahun 1992 ada tiga Negara yang menguasai pasaran karet dunia yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia.

Perkebunan diIndonesia banyak tersebar diprovinsi provinsi khususnya daerah sumatera dan Kalimantan, skala perkebunan kebanyakan dikelola oleh rakyat. Hasil utamanya sering dikenal dengan bahan olah karet rakyat.

Permasalahan utama lainnya di perkebunan karet rakyat di Indonesia adalah bahwa bahan baku yang dihasilkan umumnya bermutu rendah, dan pada sebagian lokasi harga yang diterima di tingkat petani masih relatif rendah (60–75% dari harga FOB) karena belum efisiennya sistem pemasaran bahan olah karet rakyat (bokar). Belum efisiennya sistem pemasaran tersebut antara lain disebabkan lokasi kebun jauh dari pabrik pengolah karet dan letak kebun terpencar-pencar dalam skala luasan yang relatif kecil dengan akses yang terbatas terhadap fasilitas angkutan, sehingga biaya transportasi menjadi tinggi.

Bahan olah karet dari petani pada umumnya berupa bekuan karet yang dibekukan dengan bahan pembeku yang direkomendasikan (asam format), maupun yang tidak direkomendasikan (asam cuka, tawas, dsb). Pada saat ini bahan olah karet tersebut mendominasi pasar karet di Indonesia karena dinilai petani paling praktis dan menguntungkan. Harga bokar di tingkat petani dengan kualitas sedang (cukup bersih) dan kadar KKK sekitar 50% adalah sekitar Rp 4.000–Rp 5.000. Dengan harga tersebut tingkat B/C ratio pengusahaan kebun petani sampai menghasilkan bokar tersebut pada umumnya adalah sekitar 1,6–1,75.

Bahan olah karet berupa lateks dan koagulum lapangan, baik yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat maupun perkebunan besar dapat diolah menjadi komoditi primer dalam berbagai jenis mutu. Lateks kebun dapat diolah menjadi jenis karet cair dalam bentuk lateks pekat dan lateks dadih serta karet padat dalam bentuk RSS, SIR 3L, SIR 3CV, SIR 3WF dan thin
pale crepe yang tergolong karet jenis mutu tinggi (high grades). Sementara koagulum lapangan, yakni lateks yang membeku secara alami selanjutnya hanya dapat diolah menjadi jenis karet padat yakni antara lain jenis mutu SIR10, SIR 20 dan brown crepe yang tergolong jenis karet mutu rendah (low grades).

Salah satu hasil olahan Lateks kebun adalah lateks pekat yang baik mengalami beberapa tahapan yang akan dibahas lebih jelas didalam makalah ini.




TINJAUAN PUSTAKA

Lateks adalah suatu koloid dari partikel karet dalam air. Lateks Hevea brasiliensis merupakan sitoplasma dari sel-sel pembuluh lateks yang mengandung partikel karet dan non karet yang tersuspensi dalam medium cair yang mengandung banyak bahan-bahan terlarut yang disebut serum. Serum lateks mengandung bahan-bahan terlarut ion-ion anorganik dan ion-ion logam yang masuk ke dalam lateks saat lateks disadap.

Ion kalium terdapat dalam jumlah paling besar. Kandungan ion magnesium yang terdapat dalam lateks amoniakal cukup rendah, hal ini dikarenakan sebagian besar ion magnesium membentuk endapan magnesium amonium posfat dengan amonium. Kandungan ion besi dalam lateks komersial sangat bervariasi karena adanya kontaminasi dari kontainer yang dipakai. Komposisi lengkap dari ion-ion logam yang terdapat dalam serum lateks adalah sebagai berikut:


Na

K

Rb

Mg

0,96%

96,0%

0,72%

0,36%

Ca

Mn

Fe

Cu

0,43%

0,02%

1,7%

0,07%

(Persen komposisi berdasarkan perkiraan total ion logam)

Sedangkan komposisi lengkap ion-ion anorganik yang terdapat dalam serum lateks adalah sebagai berikut:

KCl

K3PO4

Ca3(PO4)2

FePO4

Mg3PO4

4,6%

55,0%

6,8%

2,9%

10,2%

Na3PO4

XPO4

CaSO4

Al2(SiO3)3

10,2%

4,2%

2,9%

2,9%

(Persen komposisi menyatakan keberadaannya dalam abu)

Komposisi kimia lateks sangat kompleks (Archer, et.al., 1963). Secara umum komponen kimiawi lateks adalah sebagai berikut:

- Karet (30-35%)
- Resin (0,5-1,5%)
- Protein (1,5-2,0%)
- Abu (0,3-0,7%)
- Gula (0,3-0,7%)
- Air (55-60%)

Apabila lateks disentrifugasi pada kecepatan 54.000 g (gravitasi) selama 60 menit, maka lateks akan terpisah menjadi empat fraksi utama sebagai berikut:

1. Fraksi karet (37%)

Fraksi ini berwarna putih, terdiri dari partikel karet, protein, lipid, dan ion-ion logam.

2. Fraksi Frey Wyessling (3%)

Fraksi ini berwarna kuning jingga, terdiri dari karotenoid dan lipid.

3. Fraksi serum (50%)

Fraksi ini berupa larutan jernih yang terdiri dari air, karbohidrat dan inositol, protein dan senyawa turunan, senyawa nitrogen, asam nukleat dan nukleosida, ion anorganik, serta ion-ion logam.

4. Fraksi dasar (10%)

Fraksi ini berwarna kuning pucat, terdiri dari protein dan senyawa nitrogen, karet dan karotenoid, lipid dan ion logam atau yang lebih dikenal sebagai lutoid (vakuolisosom), yang dapat menghentikan aliran lateks karena tersumbatnya pembuluh lateks (Tangpakdee, 1998).




PEMBAHASAN

Lateks pekat merupakan produk olahan lateks alam yang dibuat dengan proses tertentu. Pemekatan lateks alam dilakukan dengan menggunakan empat cara yaitu: sentrifugasi, pendadihan, penguapan, dan elektrodekantasi. Diantara keempat cara tersebut sentrifugasi dan pendadihan merupakan cara yang telah dikembangkan secara komersial sejak lama.


Cara sentrifugasi

Pemekatan lateks dengan cara sentrifugasi dilakukan menggunakan sentrifuge berkecepatan 6000-7000 rpm. Lateks yang dimasukkan kedalam alat sentrifugasi (separator) akan mengalami pemutaran yaitu gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut jauh lebih besar daripada percepatan gaya berat dan gerak brown sehingga akan terjadi pemisahan partikel karet dengan serum. Bagian serum yang mempunyai rapat jenis besar akan terlempar ke bagian luar (lateks skim) dan partikel karet akan terkumpul pada bagian pusat alat sentrifugasi. Lateks pekat ini mengandung karet kering 60%, sedangkan lateks skimnya masih mengandung karet kering antara 3-8% dengan rapat jenis sekitar 1,02 g/cm3.


Cara pendadihan

Pemekatan lateks dengan cara pendadihan memerlukan bahan pendadih seperti natrium atau amonium alginat, gum tragacant, methyl cellulosa, carboxy methylcellulosa dan tepung iles-iles. Adanya bahan pendadih menyebabkan partikel-partikel karet akan membentuk rantai-rantai menjadi butiran yang garis tengahnya lebih besar. Perbedaan rapat jenis antara butir karet dan serum menyebabkan partikel karet yang mempunyai rapat jenis lebih kecil dari serum akan bergerak keatas untuk membentuk lapisan, sedang yang dibawah adalah serum. Mutu lateks yang dihasilkan ditentukan berdasarkan spesifikasi menurut astm dan sni.

Menurut ASTM lateks pekat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan sistem pengawetan dan metode pembuatannya yaitu :


jenis i : lateks pekat pusingan dengan amonia saja atau dengan pengawet formaldehida dilanjutkan dengan pengawet amonia.


jenis ii : lateks pekat pendadihan yang diawetkan dengan amonia saja atau dengan pengawet formaldehida dilanjutkan dengan amonia.


jenis iii : lateks pusingan yang diawetkan dengan kadar amonia rendah dan bahan pengawet sekunder.

Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.


KESIMPULAN


Lateks pekat dibuat dengan cara memisahkan bahan karet dengan serum karet, pemisahan dilakukan dengan cara pemusingan / sentrifugasi dan dengan cara pendadihan. Cara sentrifugasi memanfaatkan gaya putar yang dapat menyebabkan terlemparnya serum karet dan terkumpulnya partikel karet. Cara pendadihan yaitu dengan penambahan zat kimia yang dapat menyebabkan terpisahnya partikel srum dengan karet karena perbedaan rapat jenis.













DAFTAR PUSTAKA


Fatimah Zuhra,Cut.2006.Karet.USU Repository.Medan

Anonim.2009.Profil Karet Singkat.www. google.co.id

Hani,2009. Komposisi Kimia Lateks Karet Alam, hani blog.www.google.co.id


http://eckonopianto.blogspot.com/2009/04/karet-alam.html
Pengetahuan Bahan Agroindustri

2 komentar:

Nice info gan...

Link blognya udah nancep di Blogrollku..

Salam kenal ye!

Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat, jika anda mencari Springbed / Kasur merk american yang nyaman dari lateks alami di Malang silahkan cek di sini:
Springbed American
Springbed American vs Central
Springbed American Imperial
Springbed American King
Springbed American Pillo
Springbed American Pillow
Springbed American vs Bigland
WA : 081249676477
Springbed Malang
Ruko Karangploso Kavling 3 C, Malang
springbedmalang.com

Posting Komentar

terimakasih