Sabtu, 19 Desember 2015

6:17 AM -

Semua itu Istiqomah kuncinya


Wejangan dari Abah Miftah, 7-12-2015, Tujuan dari setiap manusia didunia ini adalah menuju Syurga. Syaratnya adalah khusnulhotimah, mereka akan khusnul hotimah adalah mereka yang Istiqomah. Mereka yang istiqomah adalah mereka yang perjuangannya lancar, dan mereka yang perjuangan lancar adalah mereka yang berekonomi yang mapan.

Sabtu, 14 November 2015

1:28 AM - ,,

Meneladani ketawadhu'an Imam Hambali dan amal sang penjual roti

Malam itu kami mendapat wejangan dari Abah, yang menceritakan kisah tentang Imam Hambali, agar kita bisa mencontoh sifat tawadhuk beliau, kebaikan dari penjual roti, dzikir dan wirid dari penjual roti. brikut ini ksahnya....


****
Dikisahkan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah bepergian untuk suatu keperluan sampai kemalaman di sebuah kampung. Karena tidak ingin merepotkan siapapun, beliaupun mampir ke sebuah masjid kecil untuk shalat sekaligus berniat bermalam disana. Seusai shalat, ia hendak merebahkan tubuh tua beliau di masjid kecil tersebut guna melepaskan sedikit kepenatan malam itu, tiba-tiba sang penjaga masjid datang dan melarang beliau tidur di dalamnya.

1:15 AM - ,,

Hikmah; Sahabat Nabi yang penuh cinta, Cinta Kepada Rosulullah

Kisah Bilal bin Rabbah, 
Subuh itu kami mendapatkan wejangan dari Abah,  beliau menceritakan tentang kiah sahabat Nabi Muhammad SAW, Bilal Bin Rabbah, sahabat yang sangat menintai Rosulullah SAW..

***
Bilal bin Rabah (Bahasa Arab بلال بن رباح) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia). Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam).
Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.
Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, ‘Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Kamis, 05 November 2015

1:13 PM - ,,

Merendahlah, Serendah Rendahnya


Sebuah wejangan dari Abah Miftah, tentang filosofi kata "Ora Aji" yang terinspirasi dari KH. Hamid Magelang, beliau mengatakan pada dasarnya manusia itu memiliki sifat "Bodoh, Asor, Apes, Hina".
Bodoh, karena pada dasarnya manusia itu bodoh, Sebanyak banyaknya ilmu manusia itu seperti air yang menetes dari jari tangan yang dicelupkan kedalam lautan, Asor (rendah), karena manusia itu merupakan mahluk yang rendah jika dibandingkan dengan Allah SWT,  Apes (Sial), karena pada dasarnya manusia itu selalu sial, kemudian Hina, karena pada dasarnya manusia itu hina.

Senin, 17 Agustus 2015

1:00 AM - ,

Mencoba Rokok Kacangan


 
Jalanan berdebu
****
Jalanan berdebu itu menghiasi halaman rumah kami, sebuah warung kecil yang menjual beraneka macam kebutuhan rumah tangga. Tampak lalu lalang Truk truk hijau besar membawa kernel melewati jalanan merah itu, sesak dan berdebu namun aku kagum dengan kegagahannya “wah nanti kalau sudah besar aku ingin jadi sopir Truk Fuso itu” Dalam hatiku berjanji yakin.
Aku bermain asyik dengan kawanku, memainkan truk truk mainan kami. Balok kayu potongan itu kami rangkai membentuk truk dengan kepala dan bak, dengan tenaga tali yang terkait di paku tepat didepan truk. Meski tanpa roda, truk kami mampu memuat pasir dan tanah, kami bersandiwara laksana kontraktor yang tengah membangun jalanan berdebu, ada eksavator yang mengisi tanah diatas truk kami, Eksavator raksasa berupa cangkul dengan gagang kayu belian yang kokoh itu begitu berat untuk anak seusia kami. “Duh, capeknya, Istirahat dulu ah” keluh kawanku, tampak keringat mengalir dari tubuhnya yang kuning bersih khas anak melayu. Dan kami pun beristirahat sejenak sembari melihat pemandangan lapangan di seberang jalan yang penuh dengan bunga bunga ilalang yang berterbangan tertiup angin.

Selasa, 20 Januari 2015

10:45 PM - ,,

Mengapa Harus Takut


Keberanian, suatu hal yang mutlak diperlukan oleh kita untuk bisa mengarungi kehidupan ini dengan baik. Namun seringkali kita dihantui rasa takut,  takut gagal, takut salah dan lain sebagainya yang menghambat kita untuk melakukan sesuatu. Ketakutan itu semakin besar kala kita sering dihantui oleh kegagalan,  sehingga menjadi sebuah trauma tersendiri.
Namun, ketika memikirkan ketakutan itu, ternyata itu hanyalah sebuah bayangan belaka yang terlalu terdramatisir dalam fikiran. Sebanarnya semua itu tak ada, itu hanyalah sebuah bayangan pesimisme saja. Semakin tua kita semakin takut oleh bayangan kepalsuan itu, padahal sewaktu kecil dulu kita tak pernah takut untuk mencoba, semakin gagal maka akan semakin penasaran dan terus mencoba hingga berhasil.

Rabu, 22 Oktober 2014

5:53 AM - ,

Jangan perhatikan apa yang dikatakan orang lain; cukup kerjakan yang baik menurutmu.!!

T erkadang ketika kita ingin melakukan sesuatu, terbersit dalam hati kita tentang apa yang akan dikatakan orang lain, sehingga mengurungkan kita untuk malakukannya. Ketika hati kita selalu berpandangan terhadap apa yang dikatakan orang lain, maka tentu kita tidak akan pernah bisa melakukan apapun dengan baik. Seperti kisah dibawah ini..,

*************

Kisah ini menceritakan tentang seorang lelaki tua bersama anaknya yang masih kecil yang baru saja membeli seekor keledai. Binatang ini mirip dengan kuda, hanya saja bentuknya lebih kecil dari kuda.

Setelah lelaki itu selesai membeli keledai, lalu dia bersama anaknya segera membawa pulang ke rumahnya. Sang bapak menaiki keledai itu, sementara anaknya berjalan kaki sambil menuntun keledainya dari samping menyusuri jalan kampung yang ramai dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Namun baru beberapa langkah keledai itu berjalan, ada seseorang yang berkata : Betapa teganya orang tua ini. Dia naik keledai sementara anaknya yang masih kecil dibiarkan berjalan kaki.
Setelah mendengar ucapan itu, sang bapak turun kemudian meminta anaknya menaiki keledai itu, sementara sang bapak berjalan sambil menuntun keledai tersebut. Sesampainya di kampung lain ada yang berkata lagi : “Alangkah tidak sopannya anak ini, dia enak-enakan naik keledai, sementara ayahnya hanya berjalan kaki.”

Selasa, 16 September 2014

4:54 PM -

Sepotong Kayu

Pandanganku terasa asing, seolah tengah berada ditempat yang tiada ku kenal. Sendiri mengais mimpi yang terbang dan berputar putar diatasku. Dan waktu telah membawaku ketempat ini, terdampar pada tanah yang gersang. Tak terasa mentari menyinari mimpiku yang mulai redup dan sedikit memberinya kehidupan, tak terasa bumiku telah selesai mengitari sang mentari nun jauh itu, dan aku masih disini menikmati asingnya negeri ini. Langit itu mulai gelap seakan hujan akan memberi warna diatas bumi ini. Dan aku masih bertahan, menjadi sepotong kayu yang tenang sembari mengamati alam ini. Harapan mulai ada ketika gelap itu semakin kuat, hingga reduplah seisi alam ini, “tenang sebentar lagi kehidupan itu akan datang” seolah penghuninya berbisik. 

Sabtu, 13 September 2014

4:13 AM -

"BEGINILAH CARAKU MENCINTAIMU"



Ada kekasih yg membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat ,pujian dan rayuan..
Adapula dengan sikap nan penuh kasih..
Tak sedikit dengan pengorbanan yg meluluh lantakkan harga diri
Ada pula dengan menguras tenaga dan materi.

Namun bagiku, aku mencintaimu dengan menundukkan wajahku padamu, bukan karena ku ingin berpaling darimu,
Tapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panah-panah iblis.

Ku mencintaimu dengan tidak melemah lembutkan suaraku padamu, bukan karena aku ingin menyakitimu namun karena aku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yg menipu.