Kamis, 15 April 2010

10:46 PM - 1 comment

Sistem Kabel Superkonduktor Terpanjang Di Dunia

superconductor-majarimagazine
Kabel Superkonduktor
Korea Selatan mulai menginstal kabel distribusi listrik superkonduktor di dekat kota Seoul pada pertengahan tahun 2010. Bulan April kemarin, perusahaan kabel raksasa negara tersebut, LS Cable mulai memesan superkonduktor 344 sepanjang 50 miles dengan jenis second-generation high-temperature superconductors (HTS) dari American Superconduktor Corp (AMSC). Rencananya kabel tersebut akan digunakan pada sistem kabel 22,9 kV sebagai bagian dari jaringan penghantar listrik komersial Korea Electric Power Corp (KEPCO). Sistem kabel ini akan mencapai panjang 50 mil dan mampu menghantarkan listrik sebanyak 50 MW.
“Sebagaimana kasus di berbagai negara di seluruh dunia, permintaan kebutuhan listrik korea juga meningkat tajam dan kami mengandalkan berbagai sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Kim Ssang-su, CEO KEPCO. “Dengan kemampuan mereka membawa energi listrik dalam jumlah besar, kita akan melihat sesuatu yang menjanjikan dari teknologi kabel superkonduktor ini dan menanti penginstalan sistem pertamanya.”
Sebuah kabel yang dibuat dari kawat HTS didalamnya dapat menghantarkan listrik mencapai 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah listrik yang dapat dihantarkan oleh kabel tembaga dengan diameter yang sama. Dengan mengganti kabel tembaga dengan kabel HTS dan dengan memanfaatkan jaringan terowongan bawah tanah yang sudah ada, suatu kota akan mendapatkan kepadatan arus listrik yang lebih tahan lama dan jaringan listrik yang lebih terjaga keamanannya tanpa menggali jalan-jalan kota. Superkonduktor 344 dari AMSC yang mulai diproduksi tahun 2007 ini memiliki sebuah fitur yang mampu mengurangi biaya produksinya, menurut keterangan perusahaan tersebut.
Korea selatan telah melakukan pengembangan dan komersialisasi sistem superkonduktor beberapa tahun, dengan menghabiskan biaya tidak kurang dari 100 juta U.S. Dollar pada program yang diberi nama Development of Advanced Power Systems by Applied Superconductivity technologies (DAPAS). Selama tahun 2006 dan 2007, negara tersebut melakukan berbagai percobaan sistem kabel superkonduktor pada panjang 30 meter dan 100 meter untuk jenis kabel superkonduktor 22,9 kV menggunakan kawat HTS generasi pertama AMSC. Instalasi kabel di Korea Selatan ini akan mengikuti beberapa pengaturan kabel superkonduktor menyesuaikan pada jaringan listrik U.S.
Pemegang rekor dunia untuk pertama kalinya menggunakan sistem superkonduktor ini adalah Long Island, U.S. pada bulan April 2008. Sistem kabel 138 kV sekarang sudah menjadi bagian sistem permanen penghantar listrik utama Long Island Power Authority (LIPA). Pada kapasitas penuh, sistem kabel LIPA dapat menghantarkan listrik mencapai 574 MW. Proyek superkonduktor lain kini sedang direncanakan untuk kota Mahattan, N.Y., dengan mendapat dana bantuan dari Department of Homeland Security U.S.
Sumber:
Power Magazine, vol.153 2009

9:38 PM - 1 comment

Sterilisasi




Sterilisasi merupakan salah satu metode untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dalam suatu bahan atau produk. Sterilisasi pertama kali dikembangkan merupakan proses termal, seperti pada proses pengalengan. Kelemahan sterilisasi dengan proses termal adalah penggunaan suhu tinggi yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan dalam produk pangan, seperti kerusakan senyawa nutisi, pembentukan senyawa atau komponen yang bersifat toksik dan perubahan karakteristi produk. Perubahan karakteristik mempengaruhi daya terima  konsumen terhadap produk pangan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut saat ini teknik-teknik sterilisasi non termal telah dikembangkan seperti pengawetan kejut listrik, osilasi medan magnet dan tekanan tinggi.
Proses termal yang digunakan dalam pengalengan merupakan metode untuk mengawetkan makanan, yaitu produk pangan dan kemasannya dinyatakan steril secara komersial. Keadaan steril tersebut tercapai dengan menggunakan panas atau menggunakan kombinasi dengan Ph, aktivitas air (aw) atau pengawetan kimiawi.
Sterilisasi komersial merupakan proses sterilisasi dengan tujuan membunuh mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk pangan pada kondisi suhu ruang. Kemasan ini biasanya dikategorikan sebagai produk kaleng walaupun kemasannya tidak terbatas kaleng saja melainkan dapat berupa kemasan lain seperti gelas jar.
Sterilisasi termal merupakan unit pengolahan yaitu produk pangan diberi perlakuan panas menggunakan suhu tinggi dan waktu tertentu untuk mendestruksi mikroba dan aktivitas enzim. Akibatnya, produk pangan hasil sterilisasi mempunyai waktu simpan yang lama lebih dari  6 bulan. Berhubung strerilisasi termal ditujukan untuk mendestruksi atau menginaktivasi mikroba pathogen dan pembusuk dalam produk pangan, maka karakteristik pertumbuhanmikroba harus dipahami terlebih dahulu. Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba berperan terhadap pengendalian jumlah mikroba selama proses sterilisasi