Rabu, 01 Desember 2010

4:57 PM -

Kecipir, Tanaman Potensial di Indonesia



Satu lagi kekayaan hayati yang hampir tak tersumberdayakan bahkan hampir terlupakan di masyarakat yaitu kecipir. Kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC ini merupakan tanaman asli tropika dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di beberapa daerah dikenal dengan nama Kacang belimbing (Sumatera Utara, Sumatera Barat), Kacang embing (Palembang), Jaat (Sunda), Cipir, Kecipir (Jawa), Kelongkang (Bali), Biraro (Menado, Ternate). Beberapa pendapat akademisi terhadap kecipir:
  • An underexploited tropical plant with promising economic value !. [U.S. National Academy of Sciences, 1975]
  • A possible soybean for the tropics !. A (food) supermarket on a stalk !. [Board on Sci. & Technol. for Intern. Develop., 1981]
  • A leading potential plant protein source for the future ! [Sri Kantha dan Erdman, 1984]
  • An unexploited source of (fatty) oil !. [Salunkhe dkk., 1992]
Sejak 1975, kecipir ternyata telah diprediksikan akan sangat menjajikan di masa depan sebagai bahan hayati bernilai ekonomi tinggi dan memiliki segudang manfaat. Tetapi kenyataan saat ini keberadaannya justru tidak disadari oleh masyarakat. Oleh karena itu mari kita telusuri kembali apa itu tanaman kecipir.
Deskripsi dan Manfaat
Batang dan Umbi

Tanaman kecipir tumbuh merambat, membentuk semak. Tingginya bisa mencapai 3-4 m, dalam budidaya biasanya diberi penyangga,