Kamis, 11 Februari 2010

10:35 AM - 1 comment

Bahan Tanaman Kelapa Sawit


Bahan Tanaman K.S
  • Berasal dari pusat penelitian yang telah memiliki legalitas dari Pemerintah dan mempunyai reputasi baik :
    - PPKS, PT. socfindo, PT.PP London Sumatera Indonesia, PT. Bina Sawit Makmur, PT. Tunggal Yunus Estate dan PT. Dami Mas Sejahtera.

  • Varietas unggul dihasilkan dari prinsip reproduksi sebenrnya dari hibrida terbaik dengan persilangan dan telah melewati pengujian.
  • Sebagai induk betina : Dura Deli Marihat; Dura Deli D. Sinumbah, Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan; Dura Dumpy Pabatu; D.D G. Bayu dan G. Melayu, D.D IRHO dan Socfin
  • Induk Jantan : P. D.Sinumbah dan Bah Jambi; P Marihat; P SP 540 T; P La Me; P. Yangabi; P. Nifor
  • Saat ini bahan tanam K.S V. Unggul yg dihasilkan dan dianjurkan untuk ditanam:
    - DyxP Sungai Pancur 1
    - DxP Sungai Pancur 2
    - DxP Sinumbah
    - DxP Bah Jambi
    - DxP Marihat
    - DxP Avros
    - DxP La Me
    - DxP Yangambi
    - DxP Langkat
    Karena kemampuan produkisnya mencapai 30-35 ton TBS/ha/th atau setara dengan 7-9 ton CPO/ha/th.dan untuk varietas DyxP (dumpy) memilki keistimewaan pertumbuhan meninggi lebih lambat (40-45 cm per tahun)
  • Bahan tanam K.S Unggul dari PPKS a/ hasil penelitian berpuluh tahun dan telah mendapatkan Sertifikat Mutu ISO 9001 : 2000 dari TUV Internasional.
Cara memperoleh Benih
Unggul KS

 

  • Perusahaan Perkebunan (baru)
    - Surat izin Peruntukan lokasi dari Bupati setempat
  • Perorangan: KTP atau SIM
  • Proyek Pemerintah :
    - Petunjuk Operasional anggaran belanja
    - Surat Rekomendasi dari Dinas Perkebunan Setempat
  • Melampirkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Disbun Setempat
  • Membayar Biaya pembeliann kelapa sawit
PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
  • Bibit KS yang baik a/ bibit yg memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapi kondisi lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman
PEMBIBITAN
  • Bibit yang baik dan benar
    • Mendukung pengembangan industri kelapa sawit
    • Modal dasar industri perkebunan
Keberhasilan usaha perkebunan
PERSIAPAN PEMBIBITAN
Pemilihan lokasi

  • Topografi rata (< 15 %)
  • Dekat dengan sumber air
  • Akses jalan yang baik
  • Aman dari gangguan hama, ternak, manusia
Penentuan luas pembibitan

  • Areal pembibitan = 1 – 1.5 % dari luas areal pertanaman yang direncanakan
  • Perlu memperhitungkan pemakaian jalan
  • Untuk 1 ha pembibitan diperlukan jalan pengawasan 200 m x 5 m
Penentuan bahan tanaman
  • Bahan tanaman dari sumber resmi
  • Kebutuhan kecambah = 140 % dari jumlah bibit yang akan ditanam
    • Seleksi kecambah        = 2,5 %
    • Seleksi di pre nursery    = 10 %
    • Seleksi di main nursery    = 15 %
    • Cadangan penyisipan     = 5 %
    • Kecambah     = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95
                = 1,40 x jumlah pohon/ha

Penentuan kebutuhan kecambah
                    

                                            

Kerapatan tanamJumlah kecambah
130        = 1,40 x 130180
143        = 1,40 x 143200

 

Pemesanan kecambah sebaiknya 3 – 6 bulan sebelum pembibitan dimulai

Kecambah yang diterima langsung ditanam (maksimal 3-5 hari setelah penerimaan)
DxP PPKS berbeda dalam hal:
  • Tingkat produksi CPO
    • Persilangan terpilih = CPO > 6,0 ton/ha/thn
  • Laju pertumbuhan meninggi
    • 40 – 85 cm/tahun
    • > 85 cm/tahun tidak dijadikan persilangan terpilih
  • Rentang kanopi
    • Bahan tanaman dengan tajuk yang pendek - sedang
Penentuan sistem pembibitan
  • Single stage
    • Penanaman kecambah dilakukan langsung di pembibitan utama
  • Double stage
    • Pre nursery        = 3 bulan di polybag kecil
    • Main nursery         = 9 -12 bulan sampai bibit
                     siap tanam
Keuntungan double stage
  • Kemudahan dalam pengawasan dan pemeliharaan
  • Tersedia waktu untuk mempersiapkan pembibitan utama
  • Bibit lebih terjamin karena terdapat proses seleksi
  • Seleksi yang ketat dapat mengurangi penggunaan tanah dan polybag
Media tanam
  • Tanah bagian atas (top soil)
  • Gembur, bebas dari OPT
  • Tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1)
  • Tanah diayak dengan ayakan 2 cm
Polybag
  • Pre nursery :
    • Ukuran 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm, hitam/putih, berlubang Ø 0,3 cm 24 buah
    • Main nursery
    • Ukuran 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam, berlubang Ø 0,5 cm 60 buah
  • Penyiapan bedengan

 


 


 


 


 


 

Penyiapan Naungan
  • Mencegah masuknya sinar matahari langsung
  • Menghindari terbongkarnya tanah akibat hujan
  • Pengaturan intensitas naungan
        
Umur (bulan)
Naungan (%)
    0 – 1,5
100
    1,5 – 2,5
50
    > 2,5
Naungan dihilangkan bertahap

 


 

Penanaman kecambah
  • Kecambah diusahakan segera ditanam, karena keterlambatan dapat menyebabkan :
    • Plumula dan radikula memanjang sehingga menyulitkan penanaman
    • Kecambah rusak oleh jamur
    • Kecambah akan menjadi kering/mati
  • Maksimal 5 hari setelah penerimaan

 

  • Penanaman kecambah dapat dilakukan beregu (3 orang) dengan tugas :
    • Membuat lubang kecambah kedalaman 3 cm
    • Memasukkan kecambah ke dalam lubang
    • Menutup dan memadatkan tanah di sekeliling kecambah
  • Penanaman dilakukan sesuai dengan persilangan/kelompok benih
Hal yang perlu diperhatikan saat penanaman
  • Kecambah harus ditanam secara benar, dengan radikula menghadap ke bawah, dan plumula tertutup oleh lapisan tanah
  • Jangan memadatkan tanah terlalu keras
  • Kantong bekas kecambah sebaiknya dikembalikan untuk keperluan administrasi
  • Kecambah harus disiram segera setelah penanaman selesai
  • Jumlah benih yang ditanam (persilangan, jumlah kantong, tenaga penanam, jumlah baris) dicatat oleh pengawas pembibitan pada saat selesai penanaman

 

Pemeliharaan Pembibitan Awal

  • Penyiraman
    • 2 kali sehari
    • Setiap bibit memerlukan 0,1 – 0,25 lt/ penyiraman
  • Penyiangan (pengendalian gulma)
    • Penyiangan secara manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali)
  • Konsolidasi bibit
    • Menambah tanah yang kurang
    • Menegakkan polybag yang miring
  • Pemupukan
    • Pupuk urea 2 gram/lt air untuk 100 bibit
    • Pupuk majemuk 2,5 gr/polybag
    • Frekuensi seminggu sekali
  • Pengendalian hama dan penyakit
    • Pengamatan harian untuk hama dan penyakit
      • Hama utama PN : semut, jangkrik, belalang, tikus
      • Penyakit : Helminthosporium, Antrachnosa, blast
    • Pengendalian dengan bahan kimia harus ekstra hati-hati
Seleksi bibit
  • Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke tahap selanjutnya
  • Bibit abnormal : faktor genetis, kesalahan kultur teknis, atau serangan HPT
  • Tanaman normal : umur 3 bulan memiliki 3-4 helai daun
PEMBIBITAN UTAMA
  • Persiapan areal
    • Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan
    • Pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman
    • Pembuatan pagar keliling
Instalasi penyiraman
  • Penyiraman sistem gembor
  • Penyiraman dengan sprinkler
    • Distribusi air lebih merata
    • Biaya operasional lebih rendah
    • Investasi cukup mahal
    • Kebutuhan air lebih banyak
    • Memungkinkan penggenangan bila drainase kurang baik
  • Pemancangan
    • Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman telah selesai dibuat
    • Jarak tanam 90 x 90 x 90 cm
  • Pengisian media
    • Pengisian tanah dilakukan sampai 3 cm dari permukaan polybag
    • Bobot polybag 20 kg
    • Media perlu disiram air setiap hari, 7-10 hari sebelum transplanting
  • Pembuatan lubang pada polybag
    • Lubang dibuat sesuai dengan ukuran polybag kecil
    • Media tanam perlu disiram hingga jenuh sehari sebelum transplanting
    • Pada setiap lubang diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 gr.
  • Penanaman
    • Pengaturan letak bibit disesuaikan dengan jenis persilangan
    • Diusahakan dalam satu hari penanaman dilakukan untuk 1-2 jenis persilangan
    • Setelah tanam, pengawas pembibitan melakukan pemetaan bibitan
Pemeliharaan Pembibitan Utama
  • Penyiraman
    • 2 kali sehari
    • Kebutuhan air = 2 lt/hari/polybag
  • Penyiangan
    • Penyiangan dalam polybag (membersihkan gulma dan mencegah terbentuknya lapisan kedap air)
    • Penyiangan di sekitar polybag untuk membersihkan vegetasi selain bibit kelapa sawit
Seleksi bibit
  • Perbedaan pertumbuhan dapat disebabkan oleh faktor genetis maupun kultur teknis
  • Penentuan tingkat pertumbuhan mengacu kepada standar pertumbuhan
Faktor yang dapat memperbesar bibit abnormal
  • Kesalahan penanaman
  • Penyiraman yang kurang merata
  • Kesalahan dalam pemberian pupuk, herbisida/bahan kimia lain
  • Penempatan jarak tanam yang terlalu rapat
  • Terlalu cepat atau terlalu lambat transplanting ke main nursery
Persiapan bibit untuk penanaman
  • Bibit yang telah berumur 10-12 bulan siap untuk dipindahkan
  • 2 minggu sebelum penanaman dilakukan pemutusan akar bibit
  • Bibit dikelompokkan berdasarkan persilangan (100-200 bibit/kelompok sesuai dengan kapasitas truk)

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

1 komentar:

tolong tunjukan car pemupukan dan perawatan bibit sawit damimas

Posting Komentar

terimakasih