10:42 AM -
Artikel
Cinta yang Sebenar benarnya...
Cinta... Semua orang pernah merasakannya dan berbagai macam pula cara kita menanggapinya. Ada yang senang ada yang bahagia, ada yang sedih adapula yang tersakiti. namun cinta itu yang sebenar benarnya adalah cinta yang menentramkan hati. Ketika kita salah menjatuhkan cinta dan meletakkan hati kepaada manusia maka cinta yang datang bukanlah cinta yang menenangkan atau menentramkan. Kadang kita juga tidak bijak dalam mencintai seseorang, hingga cinta itu menjadi sebuah cinta yang berlebihan..
Seperti yang dikatakan Sahabat Ali Bin Abi Thalib..
Dari Ubaid Al Kindi
berkata,
سمعت عليا يقول لابن الكواء هل تدري ما قال الأول أحبب حبيبك هونا ما
عسى أن يكون بغيضك يوما ما وأبغض بغيضك هونا ما عسى أن يكون حبيبك يوما
ما
"Aku mendengar Ali berkata kepada Ibnul
Kawwa, 'Apakah engkau tahu
apa yang dikatakan yang pertama?.' "Cintailah orang yang engkau cintai dengan sewajarnya, karena
mungkin ia akan menjadi orang yang engkau benci suatu hari nanti. Bencilah orang
yang engkau benci dengan sewajarnya, mungkin ia akan menjadi kecintaanmu suatu hari nanti."
Dari Aslam dari Umar bin Khaththab berkata:
لا يكن حبك كلفا ولا بغضك تلفا فقلت كيف ذاك قال إذا أحببت كلفت كلف
الصبي وإذا أبغضت أحببت لصاحبك التلف
"Janganlah cintamu menjadikan keterlenaan
bagimu, dan jangan pula kebencianmu menjadikan
kehancuran bagimu." Aku berkata, "Bagaimanakah itu?" la berkata, "Bila engkau
mencintainya, maka engkau mencintainya sampai engkau terlena seperti layaknya
seorang anak kecil, dan bila engkau membenci, engkau menginginkan kehancuran
baginya."
maka .. cinta yang sesungguhnya yaitu...
Dua kalimah syahadah adalah bukti bahawa cinta kepada Allah dan
Rasulullah s.a.w. tidak terpisah. Cinta Allah itu tujuan, cinta
Rasulullah itu jalan. Tidak mungkin tercapai tujuan “lailahaillallah”
tanpa mengikut jalan “Muhammad Rasulullah.”