Jumat, 26 November 2010

Rabu, 20 oktober 2010 11.25 PM


Rabu, 20 oktober 2010 11.25 PM

Malam ini,  rembulan begitu indah menyinari. Kegelapan yang ada di sekitarku menghilang ditelan cahaya rembulan. Meski sinarnya tak penuh, tetapi cukuplah tuk terangi sebagian bumi ini yang gelap. Sedikit samar karena tertutup awan kelabu, Angin bertiup seolah ingin menyentuh kulit yang rapuh karena kedinginan. Lalu datanglah Seberkas sinar yang menyilaukan, suara gemuruh sepeda motor matik mengganggu perhatianku. Aku tersenyum dalam hati, Hmm Perempuan dengan kerudung putih yang itu melambai dan suaranya terdengar sayup sayup merdu, “Assalamualaikum” ucapnya.
“Wa’alaikum salam” kami serentak menjawab. Entah mengapa hati ini tiba tiba berubah gembira bercampur dengan rasa grogi mungkin itu lah yang dapat tergambar dalam perasaan ku. Aku memendam rasa padanya, namun aku tak mampu untuk mengungkapkannya. Aku berpikir, jika aku ungkapkan mungkin permasalahan akan bertmabah runyam, masalah kuliah saja sudah begitu menyita mungkin jika ditambah lagi dengan masalah asmara akan semakin rumit.
Hati ini berdebar saat dia mulai mendekat, namun aku coba tenang dan relaks. Dia mulai duduk dan ngobrol dengan sahabatku yang lain, pikirku “ Untung dia tak mengajak ku bicara, mungkin bisa berkeringat basah tubuh ini”
Entah apa yang mereka bicarakan, aku tak begitu jelas memperhatikan, mereka tertawa dan bercanda. Dari kejauhan aku hanya memperhatikan sembari ngobrol dengan teman dekatku. Hati ini sedikit terasa bahagia karena dia tertawa dan te
rsenyum seperti itu, mungkin dia sedikit melupakan kesedihannya yang kemarin malam sedikit terkenang. “Lebih baik melihatnya tersenyum seperti itu dari pada harus melihatnya bersedih, aku pun ikut berbahagia” pikirku dalam hati.
Namun kedekatan mereka berdua membuatku iri, jelous dan ingin marah. Tetapi jiwa tenang ini harus tetap tercermin dalam diri ini agar tak terlihat oleh yang lainnya.  Aku tak mau di perolok atau di ketahui oreng lain, karena itu akan membuatku menjadi malu bagaikan putri malu yang selalu tertutup ketika tersentuh.
Aku hanya bisa ber andai andai, memandang dan memperhatikan. Aku tak tahu masa depanku, apakah dengannya atau orang lain dan aku tak ingin tergesa gesa memutuskan sesuatu. Mungkin hanya sedikit pertanda yang ku berikan kepadanya bahwa aku benar benar tertarik dan suka kepadanya yang aku tuliskan melalui internet ataupun sms yang kukirimkan kepadanya.
Mungkin hanya dia yang tahu perasaan dalamhatinya. Aku tak pandai menebak, apakah dia telah tahu persaan ini ataukah dia belum mengethuinya. Biarlah waktu yang menjawab semua ini. Aku hanya pandai menulis dan tak pandai berungkap kata kata, aku hanya bisa memohon dan berharap yang terbaik akan datang dan memihak padaku. Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi nanti. Mungkin sebuah tulisan cerita ini dapat melegakan perasaan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih