10:35 AM -
1 comment
Bahan Tanaman Kelapa Sawit
Bahan Tanaman K.S
- Berasal dari pusat penelitian yang telah memiliki legalitas dari Pemerintah dan mempunyai reputasi baik :
- Varietas unggul dihasilkan dari prinsip reproduksi sebenrnya dari hibrida terbaik dengan persilangan dan telah melewati pengujian.
- Sebagai induk betina : Dura Deli Marihat; Dura Deli D. Sinumbah, Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan; Dura Dumpy Pabatu; D.D G. Bayu dan G. Melayu, D.D IRHO dan Socfin
- Induk Jantan : P. D.Sinumbah dan Bah Jambi; P Marihat; P SP 540 T; P La Me; P. Yangabi; P. Nifor
- Saat ini bahan tanam K.S V. Unggul yg dihasilkan dan dianjurkan untuk ditanam:
- DxP Sungai Pancur 2
- DxP Sinumbah
- DxP Bah Jambi
- DxP Marihat
- DxP Avros
- DxP La Me
- DxP Yangambi
- DxP Langkat
Karena kemampuan produkisnya mencapai 30-35 ton TBS/ha/th atau setara dengan 7-9 ton CPO/ha/th.dan untuk varietas DyxP (dumpy) memilki keistimewaan pertumbuhan meninggi lebih lambat (40-45 cm per tahun)
- Bahan tanam K.S Unggul dari PPKS a/ hasil penelitian berpuluh tahun dan telah mendapatkan Sertifikat Mutu ISO 9001 : 2000 dari TUV Internasional.
Unggul KS
- Perusahaan Perkebunan (baru)
- Perorangan: KTP atau SIM
- Proyek Pemerintah :
- Surat Rekomendasi dari Dinas Perkebunan Setempat
- Melampirkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Disbun Setempat
- Membayar Biaya pembeliann kelapa sawit
- Bibit KS yang baik a/ bibit yg memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapi kondisi lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman
- Bibit yang baik dan benar
- Mendukung pengembangan industri kelapa sawit
- Modal dasar industri perkebunan
PERSIAPAN PEMBIBITAN
Pemilihan lokasi
- Topografi rata (< 15 %)
- Dekat dengan sumber air
- Akses jalan yang baik
- Aman dari gangguan hama, ternak, manusia
- Areal pembibitan = 1 – 1.5 % dari luas areal pertanaman yang direncanakan
- Perlu memperhitungkan pemakaian jalan
- Untuk 1 ha pembibitan diperlukan jalan pengawasan 200 m x 5 m
- Bahan tanaman dari sumber resmi
- Kebutuhan kecambah = 140 % dari jumlah bibit yang akan ditanam
- Seleksi kecambah = 2,5 %
- Seleksi di pre nursery = 10 %
- Seleksi di main nursery = 15 %
- Cadangan penyisipan = 5 %
- Kecambah = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95
- Seleksi kecambah = 2,5 %
Penentuan kebutuhan kecambah
Kerapatan tanam | Jumlah kecambah |
130 = 1,40 x 130 | 180 |
143 = 1,40 x 143 | 200 |
Pemesanan kecambah sebaiknya 3 – 6 bulan sebelum pembibitan dimulai
Kecambah yang diterima langsung ditanam (maksimal 3-5 hari setelah penerimaan)
DxP PPKS berbeda dalam hal:
- Tingkat produksi CPO
- Persilangan terpilih = CPO > 6,0 ton/ha/thn
- Laju pertumbuhan meninggi
- 40 – 85 cm/tahun
- > 85 cm/tahun tidak dijadikan persilangan terpilih
- Rentang kanopi
- Bahan tanaman dengan tajuk yang pendek - sedang
- Single stage
- Penanaman kecambah dilakukan langsung di pembibitan utama
- Double stage
- Pre nursery = 3 bulan di polybag kecil
- Main nursery = 9 -12 bulan sampai bibit
Keuntungan double stage
- Kemudahan dalam pengawasan dan pemeliharaan
- Tersedia waktu untuk mempersiapkan pembibitan utama
- Bibit lebih terjamin karena terdapat proses seleksi
- Seleksi yang ketat dapat mengurangi penggunaan tanah dan polybag
- Tanah bagian atas (top soil)
- Gembur, bebas dari OPT
- Tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1)
- Tanah diayak dengan ayakan 2 cm
- Pre nursery :
- Ukuran 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm, hitam/putih, berlubang Ø 0,3 cm 24 buah
- Main nursery
- Ukuran 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam, berlubang Ø 0,5 cm 60 buah
- Penyiapan bedengan
Penyiapan Naungan
- Mencegah masuknya sinar matahari langsung
- Menghindari terbongkarnya tanah akibat hujan
- Pengaturan intensitas naungan
Umur (bulan) |
Naungan (%)
|
0 – 1,5 |
100
|
1,5 – 2,5 |
50
|
> 2,5 |
Naungan dihilangkan bertahap
|
Penanaman kecambah
- Kecambah diusahakan segera ditanam, karena keterlambatan dapat menyebabkan :
- Plumula dan radikula memanjang sehingga menyulitkan penanaman
- Kecambah rusak oleh jamur
- Kecambah akan menjadi kering/mati
- Maksimal 5 hari setelah penerimaan
- Penanaman kecambah dapat dilakukan beregu (3 orang) dengan tugas :
- Membuat lubang kecambah kedalaman 3 cm
- Memasukkan kecambah ke dalam lubang
- Menutup dan memadatkan tanah di sekeliling kecambah
- Penanaman dilakukan sesuai dengan persilangan/kelompok benih
- Kecambah harus ditanam secara benar, dengan radikula menghadap ke bawah, dan plumula tertutup oleh lapisan tanah
- Jangan memadatkan tanah terlalu keras
- Kantong bekas kecambah sebaiknya dikembalikan untuk keperluan administrasi
- Kecambah harus disiram segera setelah penanaman selesai
- Jumlah benih yang ditanam (persilangan, jumlah kantong, tenaga penanam, jumlah baris) dicatat oleh pengawas pembibitan pada saat selesai penanaman
Pemeliharaan Pembibitan Awal
- Penyiraman
- 2 kali sehari
- Setiap bibit memerlukan 0,1 – 0,25 lt/ penyiraman
- Penyiangan (pengendalian gulma)
- Penyiangan secara manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali)
- Konsolidasi bibit
- Menambah tanah yang kurang
- Menegakkan polybag yang miring
- Pemupukan
- Pupuk urea 2 gram/lt air untuk 100 bibit
- Pupuk majemuk 2,5 gr/polybag
- Frekuensi seminggu sekali
- Pengendalian hama dan penyakit
- Pengamatan harian untuk hama dan penyakit
- Hama utama PN : semut, jangkrik, belalang, tikus
- Penyakit : Helminthosporium, Antrachnosa, blast
- Pengendalian dengan bahan kimia harus ekstra hati-hati
- Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke tahap selanjutnya
- Bibit abnormal : faktor genetis, kesalahan kultur teknis, atau serangan HPT
- Tanaman normal : umur 3 bulan memiliki 3-4 helai daun
- Persiapan areal
- Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan
- Pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman
- Pembuatan pagar keliling
- Penyiraman sistem gembor
- Penyiraman dengan sprinkler
- Distribusi air lebih merata
- Biaya operasional lebih rendah
- Investasi cukup mahal
- Kebutuhan air lebih banyak
- Memungkinkan penggenangan bila drainase kurang baik
- Pemancangan
- Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman telah selesai dibuat
- Jarak tanam 90 x 90 x 90 cm
- Pengisian media
- Pengisian tanah dilakukan sampai 3 cm dari permukaan polybag
- Bobot polybag 20 kg
- Media perlu disiram air setiap hari, 7-10 hari sebelum transplanting
- Pembuatan lubang pada polybag
- Lubang dibuat sesuai dengan ukuran polybag kecil
- Media tanam perlu disiram hingga jenuh sehari sebelum transplanting
- Pada setiap lubang diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 gr.
- Penanaman
- Pengaturan letak bibit disesuaikan dengan jenis persilangan
- Diusahakan dalam satu hari penanaman dilakukan untuk 1-2 jenis persilangan
- Setelah tanam, pengawas pembibitan melakukan pemetaan bibitan
- Penyiraman
- 2 kali sehari
- Kebutuhan air = 2 lt/hari/polybag
- Penyiangan
- Penyiangan dalam polybag (membersihkan gulma dan mencegah terbentuknya lapisan kedap air)
- Penyiangan di sekitar polybag untuk membersihkan vegetasi selain bibit kelapa sawit
- Perbedaan pertumbuhan dapat disebabkan oleh faktor genetis maupun kultur teknis
- Penentuan tingkat pertumbuhan mengacu kepada standar pertumbuhan
- Kesalahan penanaman
- Penyiraman yang kurang merata
- Kesalahan dalam pemberian pupuk, herbisida/bahan kimia lain
- Penempatan jarak tanam yang terlalu rapat
- Terlalu cepat atau terlalu lambat transplanting ke main nursery
- Bibit yang telah berumur 10-12 bulan siap untuk dipindahkan
- 2 minggu sebelum penanaman dilakukan pemutusan akar bibit
- Bibit dikelompokkan berdasarkan persilangan (100-200 bibit/kelompok sesuai dengan kapasitas truk)
1 komentar:
tolong tunjukan car pemupukan dan perawatan bibit sawit damimas
Posting Komentar
terimakasih