Sabtu, 14 November 2015

1:28 AM - ,,

Meneladani ketawadhu'an Imam Hambali dan amal sang penjual roti

Malam itu kami mendapat wejangan dari Abah, yang menceritakan kisah tentang Imam Hambali, agar kita bisa mencontoh sifat tawadhuk beliau, kebaikan dari penjual roti, dzikir dan wirid dari penjual roti. brikut ini ksahnya....


****
Dikisahkan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah bepergian untuk suatu keperluan sampai kemalaman di sebuah kampung. Karena tidak ingin merepotkan siapapun, beliaupun mampir ke sebuah masjid kecil untuk shalat sekaligus berniat bermalam disana. Seusai shalat, ia hendak merebahkan tubuh tua beliau di masjid kecil tersebut guna melepaskan sedikit kepenatan malam itu, tiba-tiba sang penjaga masjid datang dan melarang beliau tidur di dalamnya.

1:15 AM - ,,

Hikmah; Sahabat Nabi yang penuh cinta, Cinta Kepada Rosulullah

Kisah Bilal bin Rabbah, 
Subuh itu kami mendapatkan wejangan dari Abah,  beliau menceritakan tentang kiah sahabat Nabi Muhammad SAW, Bilal Bin Rabbah, sahabat yang sangat menintai Rosulullah SAW..

***
Bilal bin Rabah (Bahasa Arab بلال بن رباح) adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia). Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam).
Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.
Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, ‘Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Kamis, 05 November 2015

1:13 PM - ,,

Merendahlah, Serendah Rendahnya


Sebuah wejangan dari Abah Miftah, tentang filosofi kata "Ora Aji" yang terinspirasi dari KH. Hamid Magelang, beliau mengatakan pada dasarnya manusia itu memiliki sifat "Bodoh, Asor, Apes, Hina".
Bodoh, karena pada dasarnya manusia itu bodoh, Sebanyak banyaknya ilmu manusia itu seperti air yang menetes dari jari tangan yang dicelupkan kedalam lautan, Asor (rendah), karena manusia itu merupakan mahluk yang rendah jika dibandingkan dengan Allah SWT,  Apes (Sial), karena pada dasarnya manusia itu selalu sial, kemudian Hina, karena pada dasarnya manusia itu hina.